menu melayang

Senin, 23 Januari 2023

Go Private AQUA

 


Apabila suatu perusahaan melantai di bursa, maka secara otomatis perusahaan tersebut terdaftar menjadi perusahaan go-public atau perusahaan terbuka (Tbk.) atau dikenal juga dengan istilah emiten. Nah, bagaimana dengan istilah go-private?

Go private merupakan proses mengkonversi perusahaan publik atau perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berubah menjadi perusahaan pribadi atau tertutup. Ketika perusahaan beralih menjadi go private, maka saham perusahaan tersebut tidak akan lagi bisa ditransaksikan pada Bursa Efek. sebelum lanjut ke pembahasan kami sebelumnya juga mengunggah Harga Emas Hari Ini jika anda ingin membaca anda bisa klik link yang tertera.

Saat perusahaan sudah resmi go-private, maka sahamnya akan dihapus bursa dan nggak bisa lagi diperdagangkan. Namun perlu diketahui, go-private ini merupakan delisting yang dilakukan secara sukarela (voluntary delisting) dari perusahaan yang bersangkutan, jadi bukan bursa yang mengeluarkan diri secara paksa (forced delisting).

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan pemaparan tentang go private-nya PT Aqua Golden Mississippi Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama AQUA.

Go Private AQUA

PT Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA) menyatakan alasan privatisasi perseroan karena banyak pemegang saham minoritas yang tidak dapat menjual sahamnya karena tidak likuid dan banyak pemegang saham yang memiliki kurang dari satu lot (odd-lot), sedangkan jumlah pemegang saham minoritas pemegang saham juga terbatas. Alhasil, privatisasi Aqua selama sembilan tahun akhirnya disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Melansir dari laman republika.co.id, Parmaningsih Adinegoro, selaku Direktur Utama AQUA, menjelaskan banyak pemegang saham minoritas yang menyatakan bersedia menjual saham kepada perseroan. Ia mengatakan bahwa perseroan berkeyakinan mampu membiayai operasionalnya sendiri, baik saat ini maupun di masa mendatang.

Pada RUPSLB juga disepakati untuk menaikkan harga penawaran tender menjadi Rp500.000 per saham dari sebelumnya Rp450.000 per saham. Karena itu, pemegang saham pengendali Aqua, yakni PT Tirta Investama, seharusnya menyiapkan dana Rp 371,671 miliar untuk membeli sisa saham publik melalui tender offer.

Parmianingsih menjelaskan mayoritas pemegang saham minoritas atau sekitar 240 pemegang saham dengan lot ganjil (kurang dari satu lot) menyatakan minat jual. Rencana privatisasi tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku di pasar modal Indonesia.

Menurutnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) juga mengkaji seluruh dokumen yang disampaikan perseroan. Termasuk informasi langsung dari manajemen AQUA kepada otoritas pasar modal.

Nico Omer Jonckheere, wakil presiden dan analis di Valbury Asia Futures, mengatakan alasan untuk mengambil Aqua secara pribadi sangat masuk akal, mengingat valuasi yang cukup besar dan pasar yang tidak likuid. Ia mengatakan hal itu adalah hak perusahaan sepenuhnya, dan proses privatisasi juga agar tidak merugikan pemegang saham.

Nico berpendapat bahwa privatisasi perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan, keuntungannya adalah perusahaan tidak perlu mengkomunikasikan rencana perusahaan kepada publik, juga tidak perlu mengkomunikasikan laporan keuangan kepada publik. Kelemahannya adalah perusahaan tidak bisa mengumpulkan uang dari publik, mereka harus mengambil pinjaman dari bank atau menerbitkan obligasi.

Perlu dicatat bahwa Aqua telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tanggal 1 Maret 1990 dengan harga Rp 7.500 dengan nilai nominal Rp 1.000. Jika investor publik memegang saham AQUA pada harga awal, keuntungannya menjadi 14.500%.

Dapat dipahami bahwa dalam rapat umum pemegang saham ini, perseroan memperoleh persetujuan 82,6% dari pemegang saham publik yang hadir dalam rapat tersebut, dan jumlah pemegang saham yang hadir adalah 92,1% dari pemegang saham publik, yang memenuhi persyaratan kuorum pengambilan keputusan. -pembuatan rapat umum pemegang saham.

Saham publik dari AQUA sendiri adalah 743.383 saham, terhitung 5,65% dari total modal saham perusahaan sebanyak 13.162.473 saham. Kemudian sisanya dimiliki oleh PT Tirta Investama, yakni sebanyak 12.419.090 saham atau 94,35% dari total modal saham perseroan. RUPSLB pada saat ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya pernah dilaksanakan pada tahun 2001, 2005, dan 2010.

bagaimana penjelasan kami tentang Go private aqua semoga artikel diatas menambah wawasan anda dan membantu anda mencari informasi yang dibutuhkan

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel