Tiga bank syariah kepemilikan BUMN disetujui untuk merger pada 1 Februari 2021. Merger merupakan suatu perjanjian yang menyatukan dua perusahaan yang ada menjadi satu perusahaan baru atau gampangnya adalah penggabungan perusahaan. Nah, nama gabungan dari ketiga bank tersebut adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Kode saham yang digunakan di Bursa Efek Indonesia tetap BRIS.
Sebelum membahas tentang waran, kami sebelumnya juga mengunggah Tujuan, Keuntungan, dan Krugian Right Issue Saham Perusahaan, jika Anda ingin membaca Anda bisa klik link yang tertera. Gabungan aset yang dimiliki bank syariah ini mencapai Rp 225 triliun. Tak hanya itu, bank syariah ini akan memiliki hingga 1.200 cabang di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan aset-aset tersebut, merger ini diharapkan mampu bersaing baik secara domestik maupun internasional. Lantas, bagaimana cerita ketiga bank tersebut dimerger menjadi Bank Syariah Indonesia atau BSI
Cerita Mandiri Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah Menjadi BSI
Melansir dalam laman ir.bankbsi.co.id, industri perbankan di Indonesia menorehkan sejarah baru dengan diakuisisinya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang lahir pada 1 Februari 2021 atau 19 Jumadil Akhir 1442. Presiden Joko Widodo meresmikan bank syariah terbesar di Indonesia langsung di Istana Negara.
BSI merupakan bank yang dibentuk melalui merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi menyetujui penggabungan tiga bisnis perbankan syariah pada 27 Januari 2021 dalam surat nomor SR-3/PB.1/2021. Apalagi, pada 1 Februari lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan kehadiran BSI.
Komposisi pemegang saham BSI adalah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50,83%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 24,85%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17,25%. Sisanya adalah pemegang saham, masing-masing kurang dari 5%.
Penggabungan ini menyatukan keunggulan ketiga bank syariah tersebut, memberikan pelayanan yang komprehensif dengan cakupan yang lebih luas dan kapasitas permodalan yang lebih baik. Melalui kerjasama dengan perusahaan dan komitmen pemerintah yang didukung oleh Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk bersaing secara global.
BSI merupakan inisiatif kebanggaan masyarakat atas bank syariah yang memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat luas sebagai kekuatan baru bagi pembangunan ekonomi nasional. Keberadaan Bank Syariah Indonesia merupakan cerminan dari wajah perbankan syariah di Indonesia yang modern, universal dan berwatak baik untuk semua.
Potensi BSI untuk terus tumbuh dan menjadi bagian dari grup perbankan syariah terkemuka secara global sangat besar. Selain kinerja pertumbuhan yang positif, misi pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem industri halal dan dukungan iklim bank syariah nasional yang besar dan kuat, Indonesia juga terbuka dengan fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia turut ikut serta membuka peluang.
Dalam konteks inilah keberadaan BSI menjadi sangat penting. Tidak hanya mampu berperan besar sebagai fasilitator dalam seluruh kegiatan ekonomi dalam ekosistem industri halal, tetapi juga berupaya mewujudkan harapan bangsa.
Tantangan Bagi Bank Syariah Indonesia
Meski sudah mendapatkan dukungan penuh oleh pemerintah, BSI tetaplah harus menghadapi berbagai macam tantangan dalam pengembangan dan pelayanan yang berbasis syariah. Tentunya, hal ini menjadi tugas tersendiri bagi pemegang kebijakan dan juga pemerintah agar mampu menyelesaikan berbagai tantangan perbankan.
1. Disrupsi Teknologi
Disrupsi teknologi menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi BSI, mengingat cepatnya perkembangan dan perubahan di bidang teknologi informasi dan dunia digital. BSI terus berupaya untuk terus berinovasi dalam menghadapi persaingan perbankan dalam bidang digital banking.
2. Sumber Daya Manusia
Tantangan berikutnya yang harus dihadapi oleh BSI adalah upaya untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan memahami dengan baik bisnis bank syariah, sehingga mampu memperbesar pasar syariah di industri keuangan dan perbankan. Saat ini belum banyak SDM perbankan yang memahami esensi dan pola sistem syariah sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri. Untuk itulah, lowongan kerja Bank Syariah Indonesia atau kesempatan karir (career) perlu dibuka untuk menjaring sumber daya berkualitas yang berdaya saing.
3. Pandemi COVID-19
Pandemi yang melanda dunia juga mempengaruhi kinerja bank tradisional dan syariah di tanah air. Hal ini memaksa BSI yang baru berdiri saat wabah merestrukturisasi struktur pembiayaannya untuk tiga tahun ke depan. Diharapkan pertumbuhan bisnis bank syariah akan tumbuh pada tingkat sekitar 5%-6% per tahun. Namun, BSI bullish karena banyak investor syariah melihat BSI sebagai area investasi di masa pandemi.
Bagaimana penjelasan kami tentang Cerita Mandiri Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah Menjadi BSI semoga artikel diatas menambah wawasan Anda dan membantu Anda mencari informasi yang dibutuhkan.