Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang saat ini semakin banyak diminati oleh generasi muda. Peluang untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang cukup besar menjadi salah satu daya tarik tersendiri di investasi saham ini. Meski tidak bisa dipungkiri ada resiko yang cukup besar juga bagi mereka yang tidak paham dengan karakter dari investasi jenis ini. Sebelum membahas tentang nilai lot saham, kami sebelumnya juga mengunggah Cara Restrukturisasi Bisnis dengan Strategi Keuangan Tepat, jika Anda ingin membaca Anda bisa klik link yang tertera.
Jadi, jika Anda seorang pemula yang baru mau terjun ke dunia saham, Anda mungkin merasa sedikit bingung dengan beberapa istilah di dalamnya, termasuk pertanyaan istilah lot saham. Misalnya, setiap lot dari transaksi pembelian saham, jumlah unit sahamnya kira-kira berapa?
Sebagai seorang investor, Anda akan diminta untuk mengisi berapa jumlah saham yang akan Anda beli menggunakan satuan unit. Kemudian Anda akan melihat harga saham per unitnya pada saat jual beli saham.
Namun pada saat pembelian saham, Anda tidak akan membeli per unit atau satuan, melainkan akan akan melakukan pembelian atau penjualan saham dalam satuan lot. Lalu, apa itu lot? 1 lot berapa lembar saham? Biar gak bingung, Yuk simak penjelasannya berikut!
Apa itu Lot Saham?
Lot merupakan satuan yang digunakan untuk menunjukkan jumlah unit dari instrumen keuangan yang ada atau diperjualbelikan di pasar modal atau bursa saham. Penggunaan satuan lot saham di dalam perdagangan dilakukan untuk mempermudah dalam menghitung nilai keuntungan dan juga kerugian di masa depan.
Kegiatan transaksi yang terjadi di perdagangan saham, 1 lot saham tersebut menggambarkan jumlah satuan kegiatan dari setiap transaksi jual beli saham pada perusahaan tertentu. Sebagaimana ketetapan dan ketentuan BEI (Bursa Efek Indonesia), per 6 Januari 2014 lalu, bahwa nilai 1 lot saham diartikan dengan 100 lembar saham. Dengan begitu jumlah lembaran saham dalam satuan lot ini terhitung lebih rendah dibandingkan peraturan sebelumnya, yaitu 1 lot saham berjumlah 500 lembar saham saja.
Meskipun lot merupakan jumlah lembaran saham, Namun kegiatan jual beli saham tetap menggunakan satuan lot, bukan per lembar. Sehingga minimal pembelian per lembar saham bukanlah patokan, melainkan 1 lot dengan nilai kontrak yang sebelumnya sudah ditentukan oleh badan otoritas negara.
Aturan 1 lot berapa lembar saham ini bertujuan untuk menjaga nominal ideal dari sebuah transaksi. Bayangkan saja jika BEI mengizinkan publik untuk membeli saham per lembar, bukan dengan satuan slot. Dengan pembelian saham per lembar, maka akan banyak transaksi-transaksi dengan nominal kecil. Transaksi dengan sistem seperti ini jelas tidak efisien, baik dari sisi perusahaan emiten maupun sisi bursa efek.
Selain berguna untuk menjaga nominal ideal transaksi dan mempercepat perusahaan dalam menerima dana segar, aturan 1 lot untuk berapa lembar saham berfungsi sebagai perhitungan profit yang lebih mudah. Aturan 1 lot berapa lembar saham membuat perhitungan profit, mulai dari dividen hingga yield, bisa dilakukan dengan mudah.
Tips Investasi Saham Untuk Pemula
Saat ini, orang-orang tidak perlu pusing lagi mengeluarkan banyak uang untuk menjadi seorang investor saham. Karena dengan modal Rp 100.000 saja, Anda sudah bisa berinvestasi di pasar modal.
Namun hal ini bukan berarti menjadikan Anda bisa bersantai-santai dan menunggu hasil dari investasi saja. Akan tetapi, Anda juga harus tetap belajar dan mengasah pengetahuan Anda tentang dunia investasi saham supaya Anda bisa menjadi seorang investor yang sukses hingga mencapai financial freedom yang diharapkan di masa depan.
Nah, sebagai investor pemula, terdapat beberapa tips yang bisa Anda pelajari agar modal yang Anda investasikan di pasar modal tidak sia-sia begitu saja. Tidak hanya itu, dengan terus belajar bisa membuat Anda mendapatkan keuntungan yang lbih besar. Apa saja tipsnya? Yuk! Simak penjelasannya berikut:
1. Terus Belajar
Untuk menjadi investor saham yang sukses, Anda akan dituntut untuk mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melakukan analisa pergerakan pasar dan harga saham. Hal ini dikarenakan pergerakan pasar dan harga saham akan cenderung lebih sensitif pada berbagai isu yang terjadi, baik itu dalam ruang lingkup nasional maupun internasional.
Jadi, untuk mengurangi resiko kerugian, Anda harus tetap update dan terus mengamati setiap faktor yang kemungkinan mempengaruhi pergerakan pasar dan harga saham.
Namun, sebagai seorang pemula, Anda terlebih dahulu harus banyak-banyak belajar. Dimulai dari mempelajari istilah-istilah yang ada di dunia investasi saham, seperti lot, bull market, bear market, dividen, dan berbagai jenis istilah lainnya. Dengan begitu, kegiatan perdagangan yang Anda lakukan bisa jauh lebih efektif.
2. Mulai Investasi Kecil-kecilan Dulu
Pada tahap ini, Anda harus memahami dengan baik kaedah investasi saham, yaitu investasi dengan potensi keuntungan besar biasanya memiliki resiko yang besar juga. Maka dari itu, jangan sampai Anda salah dalam membeli dan mengelola investasi saham, karena resikonya bisa kehilangan semua aset yang sudah Anda keluarkan.
Untuk menekan risiko yang bisa terjadi setiap waktu, mulailah untuk berinvestasi dengan nilai yang kecil lebih dulu. Tidak perlu fomo dalam menginvestasikan semua aset yang Anda miliki di dalam satu perusahaan. Anda bisa membagikannya dengan menempatkan dana tersebut ke beberapa perusahaan lainnya. Sehingga, Anda bisa meminimalisir risiko kerugian dan juga kehilangan aset yang telah Anda investasikan.
3. Memilih Perusahaan yang Tepat
Pada saat berinvestasi, Anda diwajibkan untuk membuka rekening efek pada perusahaan sekuritas. Rekening tersebut nantinya akan menjadi tempat Anda menyimpan uang atau dana untuk bertransaksi di pasar saham.
Oleh karenanya, Anda harus cermat memilih perusahaan sekuritas yang memang sudah terpercaya dan memiliki rekam jejak yang bagus. Anda juga bisa meminta rekomendasi perusahaan sekuritas yang baik pada rekan atau kerabat Anda yang lebih tau dan sudah lebih dulu terjun di dunia investasi saham. Anda juga mencari informasi di internet dengan melihat ulasan investor mengenai perusahaan sekuritas yang ingin Anda pilih.
4. Memilih Saham Dengan Cermat
Pilihlah saham dari perusahaan yang pergerakan grafiknya stabil tidak fluaktif. Saham perusahaan perbankan dan consumer goods sangat disarankan untuk pemula karena model perusahaan tersebut terlibat kegiatan sehari-hari masyarakat.
Selain itu, keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut terbilang cenderung meningkat tiap tahunnya, ini artinya harga saham perusahaan tersebut memang stabil. Meskipun terkadang harga saham tersebut menurun, namun tidak lama biasanya harga sahamnya akan kembali normal. Jenis saham yang seperti inilah yang sesuai untuk investasi jangka panjang.
5. Hindari Berhutang Untuk Berinvestasi
Bagi Anda yang baru memulai investasi saham, maka jangan coba-coba menggunakan dana dari hasil pinjaman utang. Gunakanlah dana dari penghasilan Anda agar nantinya tidak menambah beban utang. Tundalah terlebih dahulu jika belum memiliki dana sendiri, tentunya itu jauh lebih baik untuk Anda.
Kemudian rutinlah dalam melakukan investasi setiap bulannya. Meskipun dimulai dari nominal yang terbilang kecil, itu tidak mengapa. Perlahan nilai investasi Anda akan bertambah bila dilakukan secara konsisten.
Bagaimana penjelasan kami tentang 1 Lot Saham Perusahaan IPO, Berapa Nilainya?, semoga artikel diatas menambah wawasan Anda dan membantu Anda mencari informasi yang dibutuhkan.