Merger Gojek Tokopedia
GoTo Group merupakan ekosistem
digital yang paling besar di Indonesia. GoTo memiliki misi untuk mendorong
kemajuan dengan menawarkan infrastruktur teknologi dan solusi untuk semua orang
guna mengakses dan berkembang dalam ekonomi digital.
Ekosistem GoTo sendiri terdiri dari layanan transportasi
on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan juga
pemenuhan, serta layanan keuangan (financial) dan pembayaran lewat platform
Gojek, Tokopedia, dan GoTo Finansialnya. Sebelum lanjut kami juga ada nih
artikel yang membahas tentang cara menghitung valuasi perusahaan anda bisa
membacanya sebelum lanjut ke pembahasan. Jika sudah mari lanjut ke pembahasan
tentang Merger Gojek Tokopedia.
Sebelum mengetahui kenapa keluar
perusahaannya bergabung, ada baiknya kita membahas sejarah dari masing - masing
perusahaan ini terlebih dahulu.
Sejarah Gojek
Pada tahun 2010, dengan dua puluh
ojek, satu call center, dan satu misi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
di masyarakat. Gojek berhasil menjadikan jalanan kota Jakarta seperti sebuah
lautan hijau.
Pada tahun 2015, aplikasi Gojek pun
mulai diluncurkan. Pada saat itu, ada kenaikan pemesanan dari 3,000 per hari
menjadi 10,000 per harinya. Ekspansi Gojek mulai ke luar kota. Kemudian, Gojek
melihat peluang untuk ekspansi ke ranah pesan antar makanan (go food),
penjualan tiket, dan lainnya.
Pada tahun 2016. Gojek berhasil
menjadi satu - satunya perusahaan unicorn pertama di Indonesia. Pesanan pun
terus melesat menjadi 300,000 per hari. Dan sudah lebih dari 30,000 teman -
teman difabel yang ikut bergabung dengan Gojek.
Pada tahun 2017, Gojek berhasil
menempati peringkat ke- 17 di antara 20 perusahaan yang telah mengubah dunia
versi Fortune. Sekaligus menjadi salah satu pertumbuhan tercepat di dunia,
yakni dalam 18 bulan tumbuh 3,600 kali lipat.
Pada tahun 2018, Gojek mulai ekspansi
ke negara Vietnam dan Thailand. Kemudian pesanan per hari naik terus menjadi
100 juta per hari. Sehingga transaksi terus tumbuh sampai 1,100 kali lipat.
Pada tahun 2019, lagi-lagi Gojek
berhasil mendapatkan penghargaan Fortune's Favorite. Gojek sudah memiliki lebih
dari 20 produk dan 2 juta mitra pengemudi (driver) dan berhasil mendapatkan
pendanaan Seri F dari Google, Tencent, JD.com , dan Mitsubishi.
Pada tahun 2020, Gojek mulai
menyatukan aplikasi anatara Gojek di Indonesia, Singapura, Thailand, dan juga
Vietnam. Alhasil, GoFood berhasil menjadi aplikasi paling berguna dan ramah
pengguna di dunia selama masa pandemi. Aplikasi Gojek pun telah diunduh oleh
lebih dari 190 juta kali.
Pada tahun 2021, Gojek merger
Tokopedia menjadi GoTo, perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dan menjadi
ekosistem "go to" buat semua kebutuhan sehari-hari.
Sejarah Tokopedia
Tokopedia didirikan pada 17 Agustus
2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison sebagai lokapasar
antara konsumen (customer to customer marketplace). Setelah memulai bisnis
lokapasarnya, Tokopedia kemudian mengembangkan bisnisnya ke berbagai layanan
lainnya, termasuk diantaranya adalah produk teknologi finansial (tahun 2016),
dan layanan gudang pintar “TokoCabang” yang kemudian berubah menjadi Dilayani
Tokopedia, yaitu pusat pemenuhan guna membantu pemrosesan transaksi yang lebih
cepat dan dekat.
Tahun 2009 merupakan pendanaan awal Tokopedia
yang dihasilkan dari Indonusa Dwitama, kemudian dilanjutkan dengan serangkaian
pemodal ventura lainnya seperti; East Ventures (tahun 2010), Cyberagent
Ventures (tahun 2011), Netprice (tahun2012), dan juga SoftBank Ventures Korea
(tahun 2013).
Pada tahun 2014, Tokopedia telah
berhasil menjadi perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima
investasi sebesar 100 juta dollar US dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet
and Media Inc (SIMI).
Pada tahun 2017, Tokopedia menerima
investasi sebesar 1,1 miliar dollar US dari Alibaba.
Pada akhir tahun 2018, Tokopedia
kembali mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan senilai 1,1 miliar dollar
US dari berbagai investor. Seri pendanaan tersebut dipimpin oleh Alibaba Group
dan SoftBank Vision Fund. Valuasi Tokopedia setelah mendapatkan seri pendanaan
ini diperkirakan mencapai US$7 miliar.
Merger antara Gojek dan Tokopedia
Tokopedia dan Gojek pada 17 Mei 2021,
mengumumkan secara resmi menggabungkan diri dan membentuk perusahaan GoTo.
Selain menjadi singkatan dari nama kedua perusahaan tersebut, nama GoTo juga
diambil dari kata "gotong royong". Dalam proses merger ini,
sebenarnya PT Tokopedia diakuisisi menjadi anak usaha perusahaan Gojek (PT
Aplikasi Karya Anak Bangsa). PT Aplikasi Karya Anak Bangsa kemudian mengganti
namanya menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.
Setelah Gojek dan Tokopedia bersatu,
gabungan perusahaan tersebut diklaim memberikan dampak sekitar 2% kontribusi ke
PDB Indonesia.
Pada tanggal 15 Maret 2022, melalui
paparan publik, GoTo mengumumkan rencananya untuk melakukan penawaran umum
perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo memaparkan rencana
penghimpunan dana sebesar Rp15,2 triliun (setara US$1,1 miliar), sehingga
berpotensi menjadi salah satu IPO terbesar dalam sejarah pasar modal di
Indonesia.
Pada tanggal 11 April 2022,
perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui proses IPO dengan
melepas 3,43% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp 338. IPO ini
berhasil meraup dana Rp15,8 triliun.